Langsung ke konten utama

Biru...

Aku biasa memanggilnya Biru..
Aku mengenalnya saat aku berjuang menyelesaikan skripsiku yang entah telah kutinggalkan berapa lama. Kami mulai intens komunikasi setelah Biru berhasil menghantarkan ku menggenggam gelar sarjana.

Bagi sebagian orang,  meraih gelar sarjana memang perkara yang tidak sulit untuk ditempuh.  Tapi buatku yang lebih menyukai aktivitas motorik ketimbang duduk membaca buku dan mengetik berjam jam di depan laptop, sungguh butuh perjuangan yang luar biasa.  Dan berkat Biru semuanya terasa ringan.
Akhirnya, setelah beberapa tahun aku berhutang kepada orang tuaku.  Lunas sudah karena bantuan Biru..

Biru adalah salah satu tenaga pengajar di kampusku.  Awalnya sebelum kami komunikasi secara intens, aku memang sudah mengidolakan dia.  Pernah satu waktu ketika aku sedang berjibaku membuat latar belakang penelitian, Biru menghampiriku. Di atas kekacauan meja perpustakaan karena aku mengumpulkan banyak buku referensi tanpa kutau mana yang harus aku gunakan,  Biru kemudian memilihkan satu buku dari tumpukkann itu.

Dia kemudian duduk di sampingku sambil menepuk pundakku seraya berkata , "Semangat ya!  Baca buku yang ini saja. Halaman 14 ada penjelasan yang kamu cari".
OMG.  Seketika mulutku seakan terkunci,  aku cuma bisa bengong memperhatikan senyumannya saat dia beranjak dari tempat duduknya sambil berjalan ke arah pintu perpustakaan.  Bilang terimakasih saja ga sempat. Mungkin itu yang namamya terpesona.  Bodohnyaa...  

Di kampus ini,  mungkin Biru jadi satu satunya dosen yang paling care sama mahasiswanya.  Mau perempuan atau laki laki,  perlakuannya sama.  Mungkin itu yg jadi salah satu penyebab Biru menjadi dosen favorit.  Kalau sudah janji bimbingan skripsi,  beliau selalu tepat waktu.  Gak akan Biru ngebiarin anak bimbingannya nunggu lama. Itu bisa menurunkan motivasi mereka,  katanya..
Two thumbs up!! I heart you, Sir..

Kalo di cerita dongeng tuh ya,  kan ada sosok Prince Charming, pangeran berkuda putih yg datang saat putri butuh pertolongan.  Ini sama persis kayak Biru. Dia bagaikan prince charming.  Hanya bedanya, Biru bukan pake kuda putih, melainkan vespa putih.  Kan zaman sekarang transportasi udah canggih dibanding  dongeng.  Hehehe

Setelah berusaha mencari akses Biru, akhirnya aku berhasil menghubunginya untuk meminta bantuan menyelesaikan skripsiku.
Entah kenapa, komunikasi kami menjadi sangat intens. Di luar pembahasan akademis,  kami sering mengobrol hal hal pribadi.

Aku semakin kagum dengan pribadi Biru.  Dalam hati kecilku,  setiap orang punya kelebihan dan kekurangan,  tapi Biru adalah salah satu yang merupakan paket hampir lengkap. Sempat terbesit beruntungnya tunangan Biru. Dicintai oleh pribadi yang sperti ini.

Secara mendalam, Biru itu sebetulnya pribadi yang sensitif dan emosional.  Selain itu,  agak besar kepala dan gak mau kalah kalau berdebat.. Mau itu bahas hal hal penting,  sampe ga penting kayak warung sea food aja, Biru selalu mau jadi yang paling benar.
Hehehe,  anything for you lah Biru..

Kalo dilihat dari teori 4 sifat manusia berkembang berkat jasa Opa Hippocrates dan Galenus, Biru ini kok ya seperti kombinasi Melankolis-Sanguinis..  Dua sifat ini sebetulnya bertolak belakang banget..  Yg satu introvert, satunya lagi extrovert.

Kenapa aku bilang melankolis?  Karna Biru ini punya rasa empati yang tinggi. Semakin jauh kami komunikasi,  Biru banyak cerita..  Dan ada satu cerita yang membuatku terkesan sampe saat ini.

Satu waktu pernah Biru punya anak bimbingan skripsi yang tiba tiba menghilang. Biru penasaran dan mencari cari informasi ttg anak itu. Usut punya usut ternyata anak mahasiswa itu sedang mengalami masalah finansial. Ayahnya meninggal dunia sementara ada 3 orang adiknya yang masih sekolah.  Si anak bimbingan Biru ini ga bisa bayar perpanjangan SKS skripsi krna mendahulukan kepentingan adik-adiknya.

Tanpa ragu ragu Biru langsung menarik sejumlah uang dari tabungannya dan menyuruh anak bimbingan itu datang menemuinya di kampus esok hari.

"Kamu harus lanjutkan skripsi kamu demi adik adik kamu.  Tanggung sudah tinggal selangkah lagi kamu bisa menafkahi ibu dan adik adik kamu dengan ijazah S1mu". Hampir sujud anak itu di kaki Biru.  Akupun yang mendengar ceritanya pun cuma bisa memujinya dalam hati.  Di tengah tengah masyarakat yg individualis seperti ini,  msh ada ternyata hati hati malaikat seperti Biru. Ah,  beruntungnya aku, Biru. Saat itu aku bisa besandar di bahumu. .

Belum lagi, Biru juga pernah cerita kalo salah satu impiannya adalah jadi guru di desa yang miskin.. Perkembangan zaman yg semuanya serba canggih ini ternyata gak membuat sisi altruisme Biru berkurang.  Di saat manusia lain punya impian growing up di tengah tengah kota besar,  Biru malah kebalikannya.  Sungguh,  aku kagum dibuatnya.

Di sisi lain,  Biru adalah pribadi yang perfeksionis.  Tubuhnya yang tegap selalu dibalut dengan busana yang rapi dan sporty.  Belum lagi,  aroma tubuhnya yang selalu membuatku merasa tenang. Gak jauh beda lah sama aroma therapy.  Hehehe..  Bisa bikin pikiran relax.

Oh iya,  Biru juga sering diet loh.  Hadeuhh aku kok kayaknya kalah telak ya sama dia.  Aku yg montok begini ndak pernah bisa diet. Bawaannya ga tega kalo liat cemilan kesepian.

Setiap kali merasa badannya sudah berat kalo diajak aktif,  Biru pasti langsung diet.  Konsisten loh.  Di atas jam 5 sore Biru hanya minum air putih atau jus buah saja.  Walaupun masih mbimbing anak mahasiswanya dan kadang kelelahan,  Biru tetap teguh diet. Salut!!

Sisi emosional juga bagian dari melankolis.  Aku prnah dnger crta Biru suka marah marah sndiri sama supir angkot atau kopaja di Jalan.  Hadeeh dear,  kamu percuma marah marah sama mereka.  Supir angkot dan kopaja itu paling jago menerapkan wajah innocent.  Hahaha ga ngaruh dimarahin juga.  Malah kamunya nnti yang tambah kesel. Hehe

Mungkin Biru sekali sekali mesti ikutan art therapy buat memperbaiki sisi emosionalnya..

Akupun sebetulnya melihat ada sisi introvert dari Biru.  Walaupun Biru terlihat sangat supel, even dengan mahasiswa atau rekan kerja.  Tapi kok aku merasa Biru sepertinya kurang nyaman kalo ada di tengah tengah keramaian.

Belum lagi,  trnyata Biru suka lagunya Bruno Mars yg When I Was Your Man..  Adeuuhh itu lagu kan membunuh banget.  Cuma pribadi melankolis yg suka lagu ini..

Nah,  kalo sisi sanguin nya yg bertolak belakang banget dengan melankolisnya itu trlihat dari bentuk dahinya.  Terlihat spertinya Biru itu selalu ingin menjadi yang star dibanding yg lain dalam komunitasnya.  Trus Biru juga rasa keingin tahuannya tinggi. Ditambah lagi,  Biru senang banget kalo dipuji.  Hahahhaa apalagi suka narsis muji diri sndiri.  Hehehe

Kalo masalah nada suara yang keras ada kemungkinan juga ada pengaruh dari culture backgroundnya Biru.  Tapi jadi mmbuat beliau trlihat sanguinis.

Wajahnya yang rupawan sebenernya hanya pelengkap dari pribadinya. Walaupun semisal wajahnya gak rupawan,  kalo pribadinya begitu sih siapapun bisa meleleh juga dibuatnya..

Entah kenapa,  smart and kind hearted man always attract me..

Pernah ada sesuatu yang menurutku lucu.
Satu hari, ceritanya Biru cerita kalo kmrn malem  nobar final liga champions. Besok paginya,  Biru kirim message ke ak foto nya bersama para temannya.  Kok aku ngerasa kayaknya dia kurang cocok yaa jadi anak gaul gitu.  Hehehehe i mean,  a man like him is more suitable to be a date partner.  Nonton film bareng,  travelling bareng.  Kayaknya lbih cocok buat Biru dibanding hura hura nnton final bola...

Hari makin hari aku dan Biru makin intens komunikasi.  Aku sangat nyaman dengan dia.  Entah..  Yg aku rasakan cuma ingin selalu komunikasi dengan dia. Kalo bisa lebih,  aku anggap itu rezeki.

I fell everytime for him..  Over and over...
Kalo Raisa bilang sih "Ku tak harus memilikimu,  tapi bolehkah ku selalu di dekatmu?? "..

Kadang suka ngerasa, kenapa Biru itu dilahirkan sebelumku.  Jadi kan Kami ketemunya terlambat. Hikss..

Aku jatuh cinta dengan pribadinya.  Terlepas bagaimana Biru menganggapku,  aku ga begitu peduli.  Apa Biru hanya memanfaatkan keadaan karna mungkin Biru sadar aku pake hati,  atau memang Biru betul nyaman denganku juga,  aku tutup mata.

Bodoh yaa??  Bodoh ga sih kalo begini??  Engga lah yaaa..

Pertemuanku dengan Biru itu bagaikan memory yang paling indah.  Pinginnya diulang terus,  tapi gimana yaa caranyaa.. Biru kini sudah terikat komitmen dengan wanita yang menurutku paling beruntung sedunia..

Tapi sebetulnya aku agak sdikit bangga dengan diriku sndiri.  Sekangen apapun aku sama Biru,  aku bisa kontrol emosi.  Gak membabi buta hubungi beliau.  Kalopun udah kangen super tingkat mahkamah agung,  paling aku message dia..  Kalo direspon, rezeki.  Kalo engga ya paling gigit pensil. . Hehehe

Kadang suka kepikiran.  Biru lupa atau gak ya sama kenangan kami kemarin kemarin itu. Makan sea food dan gudeg bareng.  Beli jajanan pasar.  Heheh Biru favorit sekali sama makanan makanan itu.

 Kadang pingin tau juga perasaan Biru sbnrnya ke aku tuh gimana.  Apa yg kayak tadi,  hanya memanfaatkan aku atau memang bener sayang sesuai panggilan sayang yg pernah ada buat aku.

Tp kayaknya Biru ga suka sih kalo ditanya begitu.  Jadi yaa mari kita berasumsi saja.

Yg jelas.  I loved him once,  last forever..

Kalau ada bintang jatuh,  cuma satu permintaan aku.  Aku ingin punya kehidupan kedua dimana aku bisa hidup dengan Biru. Laki laki yang menurut pandanganku hampir sempurna. Luar ataupun dalam.

Biru, dirimu harus banyak bersyukur yaa.  Bisa jadi pribadi yang banyak dikagumi.  Tapi itupun kalau dirimu tau..  Mudah mudahan bisa tau yaa..
Kalo udah tau,  tetap rendah hati yaa jangan narsis.  Hehehe

I'm beyond happy when you need me and texting me "deek"... Hehehhee.  I miss that so much..

Kalo Daniel Bedingfield bilang gini...
Cz I miss you,  body and soul so strong that it takes my breath away.  And I breath you,  into my heart and pray for the strength to stand today..
Cz I love you,  whether its wrong or right.  Though I can't be with you tonight,  you know my heart is by your side..

Ya,  if your not the one Biru..  But lucky you,  you are the only one..

Keep being you, dearest Biru..  I Love you as always..
And I miss you so....


(Terinspirasi dari cerita seorang sahabat. Terimakasih sudah membaca)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Kehamilan Ektopik (Ectopic Pregnancy)

“Perjalanan Bangkit dari Ectopic Pregnancy (Kehamilan Ektopik)” Tergugah untuk share tentang pengalaman ini sebagai tanda "kekuatan" untuk para pejuang KE di luar sana.. Beginning . . . 06 Desember 2014 saya menikah. Sebagai pasangan pengantin baru, keinginan yang paling membludak dalam hati adalah “memiliki anak”. Apakah itu wajar? Ya, pastilah sangat wajar. Salah satu tujuan berumah tangga pasti untuk memiliki keturunan, generasi penerus dalam keluarga. Ditambah lagi, saat bertemu kerabat atau teman, pertanyaan yang paling sering mereka lontarkan adalah “Sudah hamil belum?”, dibandingkan dengan bertanya mengenai kabar diri saya atau suami sendiri. Jadilah, saya semakin gundah gulana saat bulan Januari kok “tamu bulanan” masih datang juga. Ah, pasti ada yang salah nih dengan metode “reproduksi anak” yang saya dan suami lakukan. Jadilah saya merengek pada suami untuk mencari tahu dan bertanya pada teman-temannya yang istrinya “cepat hamil”, bagaimana sih metode re

Tingkah Laku Inovatif

Definisi Tingkah Laku Inovatif.. Semakin bertambahnya persaingan di dunia bisnis saat ini menuntut organisasi untuk melakukan inovasi guna kepentingan perubahan dalam bertahan dan berkompetisi. Inovasi dalam sebuah organisasi dapat terjadi jika organisasi memiliki karyawan dengan tingkah laku inovatif yang tinggi. Karyawan yang berinisiatif untuk melakukan inovasi pada organisasinya memang dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap efektivitas organisasi (Ancona & Caldwell; Amabile; &Kanter dalam Nindyati, 2009). Scott dan Bruce (dalam Carmeli, Meitar, & Weisberg, 2006) juga menemukan bahwa tingkah laku inovatif yang dilakukan oleh individu merupakan pondasi bagi high performance sebuah perusahaan. Ditambah lagi, karyawan yang produktif pada saat ini adalah karyawan yang termasuk ke dalam generasi Y. Karakteristik khusus dari generasi Y ini adalah keinginan melakukan inovasi. Keberhasilan dari hal ini adalah adanya tingkah laku yang nyata untuk mewujudkan inovas

Ruang Rindu

Ada rasa  yang bergetar hebat kala kudengar seseorang menyebut namamu Apa benar ini yang pernah kupasrahkan ? Apa rasa penuh kecambuk ini yang selalu kubanggakan?  Anganku pun melayang menuju beberapa memori yang telah terbunuh oleh waktu  Saat dengan mesranya kedua bola mata kita saling bertemu Lisan menari indah saling membalas pujian Dan hati yang perlahan mulai disemai kebahagiaan  Tak ada satupun di antara mereka yang habis terkikis dalam ingatanku Pun tidak ada pula yang hancur lebur bagai serpihan abu..  Waktu memang telah menunjukkan keperkasaannya padaku  Semenjak ia merenggut ramahnya kepribadianmu dari dekapanku   Namun jemariku akan tetap menggoreskan namamu  Di atas lembaran putih yang aku warnai dengan rindu  . .  Hai kamu Si Pengisi Ruang Hatiku, apa kabarmu??