Schein
(dalam Munandar, 2001) menjelaskan bahwa budaya organisasi terdiri dari
asumsi-asumsi dasar yang dipelajari, baik sebagai hasil memecahkan masalah yang
timbul dalam proses penyesuaian dengan lingkungannya, maupun sebagai hasil
memecahkan masalah yang timbul dari dalam organisasi. Schein (dalam Munandar,
2001) juga menjelaskan bahwa budaya organisasi terdiri dari 3 tingkat. Pertama
adalah perilaku dan artifact, terdiri
dari perilaku yang dapat diamati. Kedua adalah nilai-nilai, terdiri dari
pola-pola perilaku yang tidak dapat terlihat. Ketiga adalah tingkatan paling
dalam yang menjadi dasar dari nilai-nilai, disebut sebagai beliefs.
Menurut
Tosi, Rizzo, dan Carrol (dalam Munandar, 2001) budaya organisasi adalah
cara-cara berpikir, berperasaan, dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu
yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi. Van
Muijen, Den Hartog, dan Koopman (dalam Munandar, 2001) mendefinisikan budaya
organisasi sebagai kumpulan dari nilai, norma, ungkapan, dan perilaku yang ikut
menentukan bagaimana orang-orang dalam organisasi saling berhubungan dan
sebesar apa para anggota organisasi menggunakan tenaga dalam pekerjaan dan
organisasinya. Andre (2008) menjelaskan budaya organisasi sebagai sebuah sistem
dalam organisasi mengenai keseluruhan nilai dan norma yang mengatur tingkah
laku, sikap dan keyakinan anggota organisasi.
Kreitner dan Kinicki (2008) menyatakan bahwa
budaya organisasi adalah sebuah himpunan bersama yang didalamnya terdapat
proses memberi dan menerima asumsi secara implisit mengenai kelompok, dan
menentukan bagaimana kelompok tersebut memandang dan memberikan reaksi terhadap
lingkungan sekitarnya. Dari definisi yang disampaikan oleh Kreitner dan Kinicki
terlihat adanya tiga karakteristik penting dari sebuah budaya organisasi. Pertama
bahwa budaya organisasi adalah sesuatu yang sifatnya diteruskan kepada karyawan
baru melalui proses sosialisasi. Kedua, budaya organisasi mempengaruhi perilaku
karyawan dalam bekerja. Ketiga, budaya organisasi beroperasi di tingkat yang
berbeda. Kreitner dan Kinicki (2008) menambahkan bahwa sebuah budaya organisasi
terbentuk oleh empat komponen, yaitu nilai-nilai yang dimiliki oleh para
pendirinya, lingkungan industri dan
bisnis, budaya nasional, dan visi serta perilaku yang dimiliki oleh pemimpin
senior perusahaan tersebut. Selanjutnya, budaya organisasi ini mempengaruhi
struktur organisasi yang diadopsi oleh perusahaan dan sejumlah praktisi,
kebijakan, dan prosedur yang diimplementasikan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Komentar
Posting Komentar