Ada rasa yang bergetar hebat kala kudengar seseorang menyebut namamu Apa benar ini yang pernah kupasrahkan ? Apa rasa penuh kecambuk ini yang selalu kubanggakan? Anganku pun melayang menuju beberapa memori yang telah terbunuh oleh waktu Saat dengan mesranya kedua bola mata kita saling bertemu Lisan menari indah saling membalas pujian Dan hati yang perlahan mulai disemai kebahagiaan Tak ada satupun di antara mereka yang habis terkikis dalam ingatanku Pun tidak ada pula yang hancur lebur bagai serpihan abu.. Waktu memang telah menunjukkan keperkasaannya padaku Semenjak ia merenggut ramahnya kepribadianmu dari dekapanku Namun jemariku akan tetap menggoreskan namamu Di atas lembaran putih yang aku warnai dengan rindu . . Hai kamu Si Pengisi Ruang Hatiku, apa kabarmu??
“ Setiap anak mampu mempelajari hal yang baru, namun mungkin caranya saja yang berbeda ” Ya, hal itulah yang saya yakini selama ini dan menjadi modal dasar saya dalam menerapkan pola asuh pada Aluna. Setiap anak, hadir dalam alam semesta dengan membawa “keunikan” masing-masing, mengenalkan kita karakter mereka yang berbeda, dan tentunya treatment yang berbeda pula. Tugas saya dan suami sebagai orang tua, yang juga masih kami pelajari hingga saat ini adalah bagaimana kami mampu memfasilitasi dan mendidik Aluna sesuai dengan karakter yang dibawanya sejak lahir. Dalam ruang kali ini, saya ingin mencoba berbagi pengalaman mengenai Toilet Training yang sudah berhasil dilewati Aluna di usianya yang menginjak 2 tahun 5 bulan. Prinsipnya sama dengan pembahasan di awal, penerapan Toilet Training juga menurut saya tidak bisa dipukul rata sama pada semua anak. Artinya, jika ada anak yang sudah berhasil menerapkan Toilet Training di usianya yang masih 1 tahun 10 bulan, sementara an